Awal April kemarin, suasana negeri ini tiba-tiba gaduh. Tatkala Ibu Sukmawati Soekarno putrid membacakan puisi berjudul “Ibu Indonesia” yang dinilai kontroversial. Terlepas dari isi puisinya, kejadian tersebut dapat dilihat sebagai ekspresi seorang perempuan. Karena dunia perempuan, sungguh tidak dapat dipisahkan dari perasaan. Kaum perempuan atau sering disebut “cewek” lebih mengedepankan emosi dalam hidupnya. Simbol perempuan bertindak sesuai dengan suasana hati itulah yang akhirnya direpresentasikan oleh R.A. Kartini melalui buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Hingga tanggal 21 April selalu diperingati sebagai Hari Kartini.
Lalu, gimana dengan cewek milenial? Cewek milenial memang unik. Tidak seperti dulu, cewek milenial di zaman now sudah banyak yang bergeser dalam kehidupannya. Ditinjau dari ciri-cirinya, cewek milenial dikenal memiliki gaya hidup yang konsumtif. Mereka gandrung menghabiskan uang untuk gadget terbaru, eksis di media sosial, berwisata atau nongkrong di kafe. Selain gadget oriented, cewek milenial pun bersifat ambisius. Selain ambisi dalam pekerjaan, cewek milenial pun ambisi untuk membuka bisnis sendiri. Semua itu terjadi karena cewek milenial butuh biaya besar akibat gaya hidup konsumerisme-nya.
Suka tidak suka, gaya hidup konsumtif cewek milenial pasti menguras isi dompet. Cewek milenial bisa dibilang payah dalam urusan keuangan. Travelling, hangout di kafe, hingga kulineran, jika tidak terkontrol, berpotensi besar menimbulkan masalah keuangan. Jika ada cewek milenial mengalami kesulitan financial hari ini, bisa jadi itu disebabkan bukan karena gaji yang kecil. Tapi mereka terjebak dalam gaya hidup yang konsumtif.
Maka ke depan, cewek milenial akan menjadi sosok perempuan yang pari purna bila mampu menjaga “kesehatan” finansialnya.
Agar terhindar dari kesulitan finansial, menyisihkan pendapatan secara rutin harus menjadi gaya hidup cewek milenial. Cewek milenial, tentu memiliki karakter dan cara pandang yang berbeda dengan generasi sebelumnya, termasuk cara mereka berinvestasi. Maka kini, cewek milenial tidak boleh lagi “berjudi” dengan gaya hidupnya sendiri.
Salah satu cara yang dapat ditempuh cewek milenial adalah memulai sejak dini untuk ber-investasi. Sebelum puncak karier mereka berakhir atau sebelum “jatuh” secara finansial, cewek milenial sudah saatnya melirik investasi sebagai gaya hidup barunya.
Lalu, investasi apa yang paling pas untuk cewek milenial?
Sederhana saja. Cara paling mudah dan murah untuk ber-investasi bagi cewek milenial adalah “menabung reksadana secara berkala”. Karena dengan reksadana, cewek milenial bisa memiliki aset yang terus meningkat, tanpa harus mengeluarkan uang yang besar. Reksadana pun dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan menyimpan uang di bank. Reksadana, bisa jadi sarana investasi yang paling memuaskan bagi cewek milenial.
Reksadana adalah investasinya cewek milenial. Dengan pilihan instrument investasi seperti pasar uang, saham, atau lainnya, cewek milenial akan mendapat keuntungan yang luar biasa di samping dapat mempertahankan gaya hidupnya di masa tua sekalipun.
Dengan pengalaman lebih dari 27 tahun, Ciptadana Asset Management (CAM) merupakan salah satu manajer investasi di Indonesia yang mengelola dana nasabah secara profesional. Saat ini CAM memiliki produk reksadana unggulan yang dapat memenuhi harapan masyarakat seperti: Reksa Dana Terproteksi CiptaProteksi V, RDPT Ciptadana Infrastruktur Indonesia, dan DIRE (Dana Investasi Real Estate).
Selain itu, untuk memastikan target investasi dan bertumbuhnya kekayaan financial nasabah, CAM juga menawarkan produk reksadana yang kompetitif dan terjangkau seperti: Rencana Cerdas, Cipta Syariah Equity (Saham), Cipta Syariah Balance, Cipta Dinamika (Campuran), Cipta Bond (Pendapatan Tetap), dan Cipta Dana Cash (Pasar Uang). Saat berani membuat keputusan investasi yang tepat, CAM selalu siap mendampingi Anda.
#CIPTAinvestasi #Investasi #ReksadanaCAM #YaReksadanaAja #YukNabungReksadana #YukNabungSaham #SekarangWaktunya
Penulis: SyarifYunus/CAM
Untuk membaca artikel sebelumnya bisa klik di sini: Gue Gak Suka Reksadana